saat kita berkunjung ke candi prambanan ,ternyata di sana juga terdapat sebuah candi yang berdiri dengan megahnya , Candi yang megah tersebut bernama Candi Sewu.
Candi Sewu merupakan candi yang bercorak agama Budha sama seperti halnya candi candi yang terdapat di sekitarnya yaitu Candi Lumbung dan Candi Bubrah.
Meskipun satu kompleks dengan Candi Prambanan, sepertinya Candi Sewu bernasib sama dengan dua candi lain yang berada di kompleks Candi Prambanan yaitu Candi Lumbung dan Candi Bubrah. Ketiga candi tersebut sama-sama sepi pengunjung, diharapkan pengunjung yang datang ke Prambanan juga mengunjungi Candi sewu ini karena tidak kalah menarik dengan Candi Prambanan
Ketika masuk ke dalam area candi sewu , kita akan disambut oleh dua buah arca seperti layaknya penjaga dengan tubuh yang besar dan juga menyeramkan serta membawa senjata berupa pentungan.
Meskipun namanya adalah Candi Sewu yang dalam bahasa jawa berarti (candi seribu) , tetapi jumlah candi yang ada di area Candi Sewu tidak sampai berjumlah seribu candi . tidak tahu jumlah pastinya berapa , namun yang jelas jumlahnya jika dilihat hanya seperempatnya saja, terdiri dari satu buah Candi Induk, 8 Candi Apit, dan 240 Candi Perwara
Ada beberapa fakta yang menarik yang ada pada Candi Sewu ini , fakta menarik tersebut adalah candi ini termasuk juga merupakan Candi Budha terbesar kedua setelah Candi Borobudur yang ada di Kota Magelang. Fakta yang juga ada pada Candi Sewu ini. Fakta tersebut mengatakan bahwa bangunan yang bercorak Budha ini memiliki lokasi yang sangat berdekatan dengan Candi Prambanan yang justru bercorak Hindu. Hal ini juga menunjukkan bahwa pada saat itu telah terjadi hubungan yang harmonis antara dua agama Hindu dan Budha.
Sejarah Candi Sewu
Candi ini dibangun pada abad ke-8 Masehi pada masa akhir Kerajaan Rakai Panangkaran sebagai candi kerajaan dan merupakan salah satu pusat kegiatan keagamaan yang cukup penting pada saat itu.
Nama asli dari candi ini sebelumnya adalah ”Prasada Vajrasana Manjusrigrha”. Istilah Prasada itu bermakna dan memiliki sebuah arti yaitu candi atau kuil, sedangkan Vajrajasana bermakna tempat Wajra (intan atau halilintar) bertakhta, sementara arti dari Manjusri-grha sendiri bermakna Rumah Manjusri. Manjusri merupakan salah satu Boddhisatwa yang ada di dalam ajaran agama Buddha
Kompleks yang ada di candi ini dipugar serta diperluas pada masa pemerintahan Rakai Pikatan saat itu , beliau merupakan seorang pangeran dari dinasti Sanjaya yang telah menikahi Pramodhawardhani dari dinasti Sailendra.
karena megah serta luasnya kompleks candi ini, candi Sewu juga di duga kuat merupakan Candi Buddha Kerajaan, sekaligus menjadi pusat kegiatan agama buddha yang penting pada masa itu. Candi ini terletak di sekitar lembah Prambanan yang membentang dari lereng selatan gunung Merapi di utara hingga ke wilayah pegunungan Sewu di selatan, tepatnya berada di perbatasan Yogyakarta dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Di lembah ini juga banyak tersebar candi-candi serta situs purbakala yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari candi satu dengan candi yang lain. Hal ini sekaligus juga menunjukkan bahwa dulunya kawasan ini merupakan kawasan penting dan juga menjadi pusat kegiatan dalam sektor keagamaan, politik, dan kehidupan urban masyarakat Jawa kuna pada saat itu .
0 komentar:
Post a Comment